Kiper berbakat Inggris berusia 19 tahun, Arthur Okonkwo, akhirnya menandatangani perpanjangan kontrak selama 3 tahun bersama Arsenal. Dia menjadi kiper Arsenal jebolan Hale End pertama setelah Graham Stack pada tahun 2003 yang dipromosikan ke tim utama dan akan mengenakan kostum bernomor 33 yang musim lalu dipakai oleh Maty Ryan setelah sebelumnya memakai nomor 53. Berita ini adalah berita bagus karena Okonkwo adalah kiper berpotensi besar yang kontraknya sebenarnya sudah habis 30 Juni lalu dan kemungkinan untuk hengkangnya kiper muda sekaliber Okonkwo akan menjadi sebuah kehilangan besar bagi Arsenal.
Pada musim lalu, Okonkwo berada di bench 3 kali ketika Arsenal menjalani laga di Europa League termasuk 2 kali ketika melawan Villareal, home and away. Selain itu, dia sering bepergian dan berlatih bersama tim utama. Dan pada awal musim ini, Okonkwo tampaknya akan mempunyai andil yang besar selama pre-season karena Leno masih belum mengikuti latihan karena liburan setelah Euro 2020 dan karena sampai saat ini Arsenal belum membeli kiper lain lagi untuk menjadi kiper cadangan.
Setelah Arsenal berhasil mengikat Okonkwo, Direktur Teknis Arsenal, Edu, berkata: “Tugas dari akademi dan juga pengembangan para pemain muda supaya mereka siap untuk menjadi bagian di tim utama adalah sebuah bagian besar dari apa yang kami percayai sebagai sebuah klub. Dan akademi sudah memproduksi beberapa pemain hebat di tahun-tahun terakhir ini dan mereka adalah pemain yang mempunyai hubungan yang dekat dengan klub dan juga para fans.
Mempunyai kiper ketiga yang berasal dari akademi adalah sesuatu yang luar biasa dan kami sangat menantikan lebih banyak lagi pemain muda yang akan mendobrak dari bawah. Arthur sudah bekerja sangat keras untuk bisa melangkah sejauh ini dan kami sangat yakin bahwa dia akan mempunyai masa depan yang sangat menjanjikan.”
Mikel Arteta menambahkan: “Kami menyambut Arthur di tim utama. Kami sangat gembira seorang pemain lain dari akademi berhasil menembus sistem kami ke tim utama. Bersama talenta besar Arthur dan juga kerja kerasnya, kami mengucapkan terima kasih kepada rekan sekerja kami di akademi yang sudah mengembangkan kemampuan Arthur beberapa tahun terakhir ini sehingga dia bisa berada di tahap ini, mereka melakukan kerja yang sangat baik dalam mengembangkan pemain dan mereka harusnya bangga.
Arthur sudah bekerja dan sering melakukan perjalanan bersama dengan tim utama musim lalu dan kami semua bisa melihat kualitasnya dengan langsung. Dia adalah seorang penjaga gawang muda yang kuat dan mempunyai potensi besar dan kami sangat senang dia bisa menandatangani kontrak yang baru. Dia sangat pantas untuk mendapatkan tempatnya di tim utama.
Mulai saat ini Arthur akan bergabung dengan kami setiap hari di latihan, dimana kami akan memantaunya untuk melanjutkan perkembangannya dan meningkatkan kemampuannya dalam menjaga gawang. Saya tahu bahwa semua fans kami akan bersama-sama dengan saya untuk meyelamati Arthur dalam langkah positif ini dalam karirnya.”
Arthur Okonkwo adalah kiper jangkung (195cm) kelahiran 9 September 2001 yang meniti karirnya di Arsenal sejak berusia 7 tahun dan sudah duduk di bangku cadangan tim U18 ketika masih berusia 15 tahun, dan sejak masih berstatus schoolboy sempat beberapa kali berlatih bersama tim senior sebelum akhirnya menandatangani kontrak professional di tahun 2018.
Mengenai tinggi badannya, Arthur dulu mengakui bahwa mungkin hal itu adalah juga salah satu faktor kenapa dia menjadi seorang penjaga gawang. “Saya berusia 16 tahun dan tinggi saya sudah 190cm lebih. Saya tampaknya sudah berhenti bertumbuh. Arsenal melakukan serangkaian tes dan mereka mengukur pergelangan tangan saya, jangkauan tangan saya dan beberapa hal lainnya. Ketika saya masih berusia 14 dan 15 tahun, saya sudah berada di 99,6% dari potensi tinggi badan saya. Saya tidak mengharapkan kalau saya akan bertambah tinggi lagi.”
Dia tampil sangat gemilang dan menjuarai Premier League South bersama Arsenal U18 di musim 2018/2019 dan juga ketika dipercaya sebagai penjaga gawang di kompetisi PL2 pada penghujung musim yang sama dengan beberapa penyelamatan penting walau masih berusia 17 tahun. Overall, dia tampil 14 kali di 2 kompetisi umur tersebut dan berhasil mencatat clean-sheet di 7 pertandingan musim itu di seluruh kompetisi.
Sayangnya karena masalah kesehatan dan masalah kedisiplinan, dia harus absen di seluruh musim 2019/2020 dan awal 2020/2021 dan baru bisa kembali tampil pada paruh kedua musim lalu walau hanya berhasil membukukan 1 clean-sheet dari 6 laga menjadi ketika menjadi starter.
Okonkwo lahir di dan juga berkebangsaan Inggris dari orang tua berdarah Nigeria dan sudah membela Inggris U16, U17 dan U18 dengan total 10 kali menjadi starter dari 11 pertandingan dan mencetak 5 clean-sheet.
Mengenai karirnya yang makin menanjak di Arsenal dia berkata bahwa, “Hal ini tidak dapat dipercaya. Menapaki tiap kategori jenjang usia di Arsenal Academy untuk akhirnya mencapai Colney untuk berlatih dan bermain bersama tim U18, U23 dan akhirnya bersama tim utama, dan lalu semoga untuk suatu hari nanti melakukan debutku di tim utama…adalah perasaan yang luar biasa.”
Teka-teki siapa yang akan menempati posisi sebagai kiper ke-3 Arsenal pun memang sempat menjadi omongan. Runarsson, Deyan Iliev, Okonkwo dan Karl Hein adalah nama-nama yang berpeluang untuk memperebutkan status sebagai kiper ke-3 Arsenal. Tapi lalu Runarsson dikabarkan akan berlabuh ke tim Turki, Altay Spor, sedangkan kiper Arsenal dari Makedonia Utara yang sudah berusia 26 tahun, Deyan Iliev, juga hampir dipastikan akan hengkang dari Arsenal setelah berulang kali dipinjamkan dan tidak pernah tampil mengesankan. Setelah akhirnya mengerucut menjadi hanya Okonkwo dan Hein pun masalah Arsenal tidak berhenti hanya di situ karena kontrak Okonkwo dan Hein sempat tertunda.
Namun akhirnya siapa yang lebih dipercaya untuk menjadi kiper ketiga pun terungkap sudah. Okonkwo ‘mengalahkan’ Hein, kompetitornya yang sudah 8 kali membela timnas Estonia dan juga sekelompok nama lain dari Arsenal Academy seperti James Hillson, Tom Smith, Hubert Graczyk dan Ovie Ejeheri. Arthur Okonkwo jelas di atas mereka semua karena Okonkwo adalah kiper muda yang berteknik tinggi yang mampu mendistribusikan bola dengan baik lewat kakinya karena ditunjang oleh footwork yang hebat, sangat baik dalam mengkomandoi pertahanan dalam menghadapi bola crossing maupun set-pieces yang masuk ke wilayahnya, berani dan sangat baik dalam mengantisipasi bola-bola udara, dan juga mempunyai kemampuan shot-stopper yang mumpuni karena refleknya dan kekuatan tangannya yang sangat baik.
Meski begitu, Okonkwo berkata bahwa dia juga berusaha keras melatih kaki kirinya yang lebih lemah dan sering menonton pertandingan David de Gea untuk berlatih menahan tembakan. “Saya selalu berusaha untuk meningkatkan semua aspek permainan saya, tetapi khususnya kaki kiri saya. Saya suka latihan yang berbeda-beda dan favorit saya adalah crossbar challenge. Saya memulainya untuk menendang dengan kaki kiri untuk mengenai mistar gawang dari titik penalti, lalu mundur ke belakang sedikit demi sedikit. Hal tersebut membantu saya untuk mengembangkan kekuatan dan akurasi tendangan saya.
Pada awalnya saya mencoba untuk bermain di posisi selain kiper tapi saya tidak menyukainya. Saya menikmati sensasi yang luar biasa ketika saya berhasil membuat penyelamatan. Semakin spektakuler penyelamatannya, maka semakin baik. Makanya saya lebih suka menonton David De Gea bermain daripada kiper-kiper lain. Dia adalah kiper yang membuat reaksi penyelamatan gemilang karena instingnya yang juga kuat. Tapi saya juga melihat penampilan kiper-kiper lain untuk belajar dari mereka.”
Selain itu Okonkwo juga berhasil bertumbuh di hal-hal lain. “Ketika saya melihat ke belakang kepada apa saja yang sudah saya kembangkan sebagai pemain, saya dapat melihat sebuah pertumbuhan yang pesat, khususnya pengertian saya terhadap peran yang harus saya jalankan secara teknis dan juga taktik. Pertumbuhan itu terakselerasi dengan cepat sejak saya menjadi pemain penuh waktu.
Setelah kontrak baru ini, Okonkwo berujar bahwa, “Saya sangat gembira dapat kembali, sangat gembira untuk dapat menandatangani kontrak baru ini dan saya tidak sabar menanti untuk dapat berlatih kembali. Saya sangat berterima kasih untuk kesempatan yang diberikan oleh Manajer dan juga kepercayaan dari para staf sehingga saya dapat promosi ke tim utama. Minggu yang lalu saya tidak dapat menyangka untuk dapat dipromosikan ke tim utama, jadi hal ini adalah sebuah terobosan besar dan tantangan yang baru buat saya. Saya sangat gembira untuk segera memulainya.”
Untuk ke depannya, Okonkwo pun sudah punya target. “Saya pikir tujuan terdekat saya adalah untuk menjadi terbiasa dengan suasana tim utama, terbiasa dengan para pemain lain. Lalu, target jangka panjangnya saya akan melakukan sebaik mungkin sebisa saya seiring dengan promosi ke tim utama ini, menjadi kiper ketiga dan untuk suatu hari ini menjadi kiper utama. Satu-satunya cara supaya saya dapat mendapatkannya ialah dengan datang dan bekerja keras setiap hari. Itu adalah ambisi terbesar saya musim ini.
Bos juga sudah menyuruh saya untuk menjadi nyaman bersama dengan tim. Setelah itu saya harus mendorong diri saya untuk bersaing. Dan dengan adanya kiper-kiper hebat lain yang kita punya di sini, saya akan menjadi kiper yang lebih baik lagi.”
Dan para pemain lain pun dengan tangan terbuka menyambut Okonkwo di tim utama, khususnya Laca, Leno dan juga kiper-kiper lain. “Ketika pertama kali saya bergabung dengan tim utama, Laca banyak membantu saya. Dia selalu membuat saya berasa seperti di rumah. Dengan semua pemain muda yang ada, dia membantu dan menyambut kami. Dia berbicara kepadamu dan memberi tahu apa yang harus dilakukan, jadi dia adalah sosok yang sangat membantu. Selain Laca, Bernd juga membuat saya merasa diterima dari sejak pertama kali saya berlatih bersamanya, jadi mereka berdua lah yang telah banyak membantu saya. Persatuan para kiper adalah hal terbaik di klub mana pun karena itu adalah keluarga terdekat. Kami semua saling membantu satu sama lain dan bagi seorang kiper kamu membutuhkan hal itu, di mana pun kamu berada hal tersebut sangat membantu bagi semua kiper.
Arsenal memang hanya akan melakoni laga domestik musim ini setelah hanya berhasil bertengger di posisi 8 klasemen musim lalu di Premier League, jadi kesempatan bagi para pemain muda untuk tampil di Eropa untuk menjajal kemampuan mereka di babak akhir putaran grup telah sirna. Okonkwo mungkin tidak akan mendapat kesempatan untuk menjalani debutnya di tim utama dan mungkin malah akan diloan out, namun hal tersebut tidak menutup fakta bahwa Arsenal telah berhasil mendidik seorang pemain homegrown bertalenta tinggi di posisi penting yang pada waktunya nanti semoga siap menjadi bintang di tim utama mengikuti nama-nama lulusan akademi lain seperti Cesc, Bellerin, Wilshere, Iwobi, AMN, Saka maupun ESR yang telah rutin tampil di Premier League.